Pengukuran
Hitung Jumlah Leukosit
I.
Tujuan
a.Tujuan
Instruksional Umum
1.Untuk
mengetahui jumlah leukosit yang diperiksa
2.Untuk
mengetahui metode pemeriksaan hitung leukosit
b.Tujuan
Instruksional Khusus
1.Untuk
mengetahui dan memahami pemeriksaan leukosit dengan metode manual dengan
menggunakan kamar hitung.
2.Untuk
dapat melaksanakan pemeriksaan leukosit dengan metode manual dengan menggunakan
kamar hitung.
3.Untuk
dapat menginterpretasikan hasil pemeriksaan leukosit.
II.
Metode
Metode yang digunakan dalam pemeriksaan ini adalah metode manual dengan
menggunakan kamar hitung ( Improved Neubauer).
III.
Prinsip
Darah diencerkan dengan larutan Turk dengan jumlah pengenceran 20 kali
menggunakan pipet thoma leukosit, kemudian diisapkan plat kaca ke kamar hitung,
lalu ditunggu beberapa menit sehingga sel-sel darah mengencap dan dihitung
kamar hitung dibawah mikroskop dengan perbesaran lensa objektif 40 kali.
IV.
Dasar Teori
A.Definisi
Darah
Darah
merupakan gabungan dari cairan, sel-sel dan partikel yang menyerupai sel, yang
mengalir dalam arteri, kapiler dan vena yang mengirimkan oksigen dan zat-zat
gizi ke jaringan dan membawa karbondioksida dan hasil limbah lainnya. Darah
terdiri dari elemen-elemen berbentuk dan plasma dalam jumlah setara.
Elemen-elemen berbentuk tersebut adalah sel darah merah (eritrosit),sel darah
putih (leukosit), dan keping darah (trombosit).
B.Pengertian
Leukosit
Leukosit adalah sel
darah putih yang diproduksi oleh jaringan hemopoetik yang berfungsi untuk
membantu tubuh melawan berbagai penyakit infeksi sebagai bagian dari sistem
kekebalan tubuh. Leukosit adalah sel heterogen yang memiliki fungsi yang sangat
beragam. Walaupun demikian sel sel ini berasal dari suatu sel bakal (stem cell)
yang berdifferensiasi (mengalami pematangan) sehingga fungsi-fungsi tersebut
dapat berjalan. Maturasi / hematopoesis dari sel leukosit adalah sebagai
berikut :
Stem cell
(myeloid)→myeloblast→promyelocyte→metamyelocyte→band granulocyte→segmented
granulocyte (neutrofil, eosinofil, basofil).
Nilai normal
:
Bayi baru
lahir
9000 -30.000 /mm3
Bayi/anak
9000 - 12.000/mm3
Dewasa
4000-10.000/mm3
Berdasarkan
granulasi sitoplasmanya, leukosit dibedakan menjadi granuler meliputi Basofil,
Eosinofil, dan Neutrofil serta agranuler meliputi Limfosit dan Monosit.
Peningkatan jumlah leukosit (disebut Leukositosis) menunjukkan adanya proses
infeksi atau radang akut, misalnya pneumonia (radang paru-paru), meningitis
(radang selaput otak), apendiksitis (radang usus buntu), tuberculosis,
tonsilitis, dan lain-Iain. Selain itu juga dapat disebabkan oleh obat-obatan
misalnya aspirin, antibiotika terutama ampicilin, eritromycin, kanamycin,
streptomycin, dan Iain-Iain. Penurunan jumlah Leukosit (disebut Leukopeni)
dapat terjadi pada infeksi tertentu terutama virus, malaria, alkoholik, dan
Iain-Iain. Selain itu juga dapat disebabkan obat-obatan, terutama asetaminofen
(parasetamol), kemoterapi kanker, antidiabetika oral, dan antibiotika (penicillin,
cephalosporin).
C.Proses
Pembentukan Leukosit
Pembentukan sel
darah putih dimulai dari diferensiasi dini dari sel stem hemopoietik pluripoten
menjadi berbagai tipe sel stem committed. Selain sel-sel committed tersebut,
untuk membentuk eritrosit dan membentuk leukosit. Dalam pembentukan leukosit
terdapat dua tipe yaitu mielositik dan limfositik. Pembentukan leukosit tipe
mielositik dimulai dengan sel muda yang berupa mieloblas sedangkan pembentukan
leukosit tipe limfositik dimulai dengan sel muda yang berupa limfoblas.
Leukosit yang
dibentuk di dalam sumsum tulang, terutama granulosit, disimpan dalam sumsum
sampai sel-sel tersebut diperlukan dalam sirkulasi. Kemudian, bila kebutuhannya
meningkat, beberapa faktor seperti sitokin-sitokin akan dilepaskan. Dalam
keadaan normal, granulosit yang bersirkulasi dalam seluruh darah kira-kira tiga
kali jumlah yang disimpan dalam sumsum. Jumlah ini sesuai dengan persediaan
granulosit selama enam hari. Sedangkan limfosit sebagian besar akan disimpan
dalam berbagai area limfoid kecuali pada sedikit limfosit yang secara temporer
diangkut dalam darah.
Masa hidup
granulosit setelah dilepaskan dari sumsum tulang normalnya 4-8 jam dalam
sirkulasi darah, dan 4-5 jam berikutnya dalam jaringan. Pada keadaan infeksi
jaringan yang berat, masa hidup keseluruhan sering kali berkurang. Hal ini
dikarenakan granulosit dengan cepat menuju jaringan yang terinfeksi,
melakukan fungsinya, dan masuk dalam proses dimana sel-sel itu sendiri harus
dimusnahkan. Monosit memiliki masa edar yang singkat, yaitu 10-20 jam, berada
di dalam darah sebelum berada dalam jaringan. Begitu masuk ke dalam jaringan,
sel-sel ini membengkak sampai ukurannya yang sangat besar untuk menjadi
makrofag jaringan. Dalam bentuk ini, sel-sel tersebut dapat hidup hingga
berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun. Makrofag jaringan ini akan menjadi
dasar bagi sistem makrofag jaringan yang merupakan system pertahanan lanjutan
dalam jaringan untuk melawan infeksi.
Limfosit terus
menerus memasuki sistem sirkulasi bersama dengan pengaliran limfe dari nodus
limfe dan jaringan limfe lain. Kemudian, setelah beberapa jam, limfosit
berjalan kembali ke jaringan dengan cara diapedesis dan selanjutnya kembali
memasuki limfe dan kembali ke jaringan limfoid atau ke darah lagi demikian seterusnya.
Limfosit memiliki masa hidup berminggu-minggu, berbulan-bulan, atau bahkan
bertahun-tahun, tetapi hal ini tergantung pada kebutuhan tubuh akan sel-sel
tersebut.
D.Fungsi
Leukosit
§Fungsi umum
leukosit sebagai berikut:
a.Defensif yaitu
mempertahankan tubuh dari benda benda asing yng dilakukan oleh neutofil dan
monosit.
b.Reparatif yaitu
memperbaiki jaringan yang rusak yang dilakukan oleh basofil.
§Fungsi khusus
leukosit sebagai berikut:
Neutrofil berperan
dalam fagositosis.
Eosinofil berperan
dalam respon terhadap penyakit parasit dan penyakit alergi.
Basofil berperan
dalam mengeluarkan histamin, heparin dan dilepaskan setelah pengikatan IgE ke
reseptor permukaan, berperan penting pada reaksi hipersensitivitas segera.
Limfosit berperan
dalam pertahanan tubuh lewat sel ( sel B sel T) sel B memperantarai imunitas
humoral. Sel T memperantarai imunitas seluler.
Monosit berperan
dalam fagositosis ekstravaskuler.
E.Sifat-sifat
Leukosit
Sifat-sifat
leukosit sebagai berikut:
Kemoktaksis yaitu
tertarik pada daerah yang mengeluarkan zat kimia tertentu.
Amoeboid motion
yaitu dapat bergerak seperti amoeba.
Diapedesis yaitu
dapat melewati membran kapiler sehingga dapat melewati pembuluh darah dengan
mengerutkan sel nya.
Fagositosis yaitu
menghancurkan benda benda asing yang masuk ke dalam tubuh yang dilakukan oleh
neutrofil dan monosit.
F.Hitung Leukosit
Hitung leukosit adalah menghitung jumlah leukosit per milimeterkubik atau
mikroliter darah. Leukosit merupakan bagian penting dari sistem pertahanan
tubuh, terhadap benda asing, mikroorganisme atau jaringan asing, sehingga
hitung jumlah leukosit merupakan indikator yang baik untuk mengetahui respon
tubuh terhadap infeksi.
Terdapat
dua metode yang digunakan dalam pemeriksaan hitung leukosit, yaitu cara
automatik menggunakan mesin penghitung sel darah (hematology analyzer) dan cara
manual dengan menggunakan pipet leukosit, kamar hitung dan mikroskop. Kali ini
akan dibahas mengenai pemeriksaan jumlah leukosit cara manual.
·Cara
manual (Hemositometer)
Hemositometer
adalah alat yang dipakai untuk menghitung jumlah sel darah dan terdiri dari
kamar hitung, kaca penutupnya dan dua macam pipet. Mutu kamar hitung
serta pipet-pipet harus memenuhi syarat-syarat ketelitian tertentu.
a.Kamar
hitung.
Kamar hitung yang
sebaiknya dipakai ialah yang memakai garis bagi “improved Neubauer”. “Luas
seluruh bidang yang dibagi” adalah 9 mm2 dan bidang ini dibagi menjadi
Sembilan “bidang besar” yang luasnya masing-masing 1 mm2. Bidang besar dibagi
lagi menjadi 16 ”bidang sedang” yang luasnya masing-masing 1/4 x 1/4 mm2.
Bidang besar yang letaknya di tengah-tengah berlainan pembaginya: ia dibagi
menjadi 25 bidang dan tiap bidang itu dibagi lagi menjadi 16 “bidang kecil”.
Dengan demikian jumlah bidang kecil itu seluruhnya 400 buah,masing-masing
luasnya 1/20 x 1/20 mm2.Tinggi kamar hitung, yaitu jarak antara permukaan yang
bergaris-garis dan kaca penutup yang berpasangan adalah 1/10 mm. Maka
volume diatas tiap-tiap bidang menjadi sbb;
1 bidang kecil `=
1/20 x 1/20 x1/10 =1/4000 mm3
1 bidang sedang =
1/4 x 1/4 x 1/10 =1/160 mm3
1 bidang besar = 1
x 1 x 1/10 = 1/10 mm3
Seluruh bidang yang
dibagi = 3 x 3 x 1/10 = 9/10 mm3
b.Kaca
penutup.
Hendaknya memakai
kaca penutup yang khusus diperuntukkan bagi kamar hitung. Kaca penutup itu
lebih tebal dari yang biasa, sedangkan ia dibuat dengan sangat datar. Hanya
dalam keadaan darurat kaca penutup biasa boleh dipakai. Kaca penutup untuk
menghitung jumlah trombosit dengan tehnik fasekontrast lebih tipis daripada
yang dipakai untuk mikroskop biasa.
c.Pipet.
Pipet Thoma untuk
pengenceran leukosit (pipet leukosit) terdiri dari sebuah pipa kapiler yang
bergaris – bagi dan membesar pada salah satu ujung menjadi bola. Dalam bola itu
terdapat sebutir kaca putih. Pada pertengahan pipa kapiler itu ada garis
bertanda angka ”0,5” dan ada bagian atasnya, yaitu dekat bola, terdapat garis
bertanda “1,0”. Di atas bola ada angka lain lagi, yaitu pada garis tanda “11”.
Perhatikan bahwa
angka – angka itu bukanlah menandakan satu volume yang mutlak melainkan
perbandingan volume. Yang penting dan menentukan ialah pengenceran darah yang
terjadi dalam pipet itu. Seandainya lebih dulu diisap darah sampai garistanda
“0,5” kemudian cairan pengencer sampai garis-tanda “11”, maka darah dalam bola
pipet itu diencerkan 20 kali.
·Perhitungan jumlah
leukosit
Leukosit dihitung
dalam 4 bidang besar yang terletak di pinggir bidang (bertanda W). Tiap bidang
besar terdiri dari 16 bidang sedang yang masing-masing luasnya adalah 1/16 mm2.
Dengan demikian leukosit dihitung dalam 64 bidang sedang, luas
keseluruhan ialah 64 x 1/16 mm2 = 4 mm2.
Kamar Hitung
Improved Neubaur
Keterangan:
W : kotak untuk
hitung jumlah lekosit
R : kotak
untuk hitung jumlah eritrosit
Cara Menghitung
Leukosit Didalam Kamar Hitung
Keterangan :
1 : tidak dihitung
2: dihitung
·Cara menghitung
leukosit didalam kamar hitung improved
Mulai menghitung
dari sudut kiri atas, terus ke kanan; kemudian turun ke bawah dan dari kanan ke
kiri; lalu turun lagi ke bawah dan mulai lagi dari kiri ke kanan. Cara seperti
ini dilakukan pada 4 bidang besar tersebut. Semua sel yang menyentuh
garis batas sebelah atas dan kiri, dianggap masuk ke dalam ruangan dan
dihitung. Sedangkan sel yang menyentuh garis batas sebalah kanan dan bawah
dianggap tidak masuk dan tidak dihitung. Hitung jumlah leukosit dapat
diperoleh dari perhitungan:
Luas 64 bidang
sedang = 64x1/16 mm2 = 4 mm2
Tinggi kaca penutup
1/10 mm.
Jadi isi 64 bidang
sedang = 4x1/10=2/5 mm3 yang didalamnya terdapat N eritrosit. Pengenceran 20x
Jadi rumus
perhitungan jumlah leukosit :
S leukosit per mm3
=
= N x 50 /μl
darah
G.Masalah
Klinis
PENINGKATAN JUMLAH :
Infeksi akut (pneumonia, tuberkulosis, meningitis, apendisitis, tonsilitis,
pielonefritis, peritonitis, pankreatitis, divertikulitis, septikemia, demam
rematik), leukemia, nekrosis jaringan (infark miokardial, sirosis hati, luka
bakar, kanker organ, emfisema, ulkus peptikum), penyakiy kolagen, anemia
hemolitik dan sel sabit, penyakit parasitik, stress (pembedahn, demam,
kekacauan emosional yang berlangsung lama). Pengaruh Obat : Aspirin,
heparin, digitalis, epinefrin, lithium, histamin, antibiotik (ampisilin,
eritromisin, kanamisin, metisilin, tetrasiklin, vankomisin, streptomisin),
senyawa emas, prokainamid, triamteren, alopurinol, kalium iodida, derivat
didantoin, sulfonamid.
PENURUNAN JUMLAH :
Penyakit hematopoetik (anemia aplastik, anemia pernisiosa, hipersplenisme,
penyakit Gaucher), infeksi virus, malaria, agranulositosis, alkoholisme, SLE,
artritis rheumatoid. Pengaruh Obat: Antibiotik (penisilin, sefalotin,
kloramfenikol), asetaminofen, sulfonamid, propiltiourasil, barbiturat, agen
kemoterapi kanker, diazepam, diuretik, klordiazepoksid, agen hipoglikemik oral,
indometasin, metildopa, rifampin, fenotiazin.
H.Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Jumlah Leukosit
Berikut faktor –
faktor yang mempengaruhi jumlah sel darah putih :
a)Jenis Kelamin
Pada laki-laki dan
wanita normal leukosit dalam darah jumlahnya lebih sedikit daripada eritrosit
dengan rasio 1 : 700 (Frandson, 1992). Leukosit adalah bagian dari sel darah
yang berinti, disebut juga sel darah putih. Di dalam darah normal didapati
jumlah leukosit rata-rata 4000- 11.000 sel/cc.
b)Usia
Orang dewasa
memiliki jumlah leukosit lebih banyak dibanding anakanak.
c)Tempat Ketinggian
Orang yang hidup di
dataran tinggi cenderung memiliki jumlah leukosit
lebih banyak.
d)Kondisi Tubuh
Seseorang
Sakit dan luka yang
mengeluarkan banyak darah dapat mengurangi jumlah leukosit dalam darah
I.Faktor
Kesalahan dalam Menghitung Leukosit
Faktor kesalahan
yang dapat dilakukan dalam menghitung leukosit adalah sebagai berikut :
1.Pra Analitik
§Memakai pipet
basah
§Kamar hitung atau
kaca penutup kotor
§Letaknya kaca
penutup salah
2.Analitik
§Bekerja terlalu
lambat sehingga ada bekuan darah
§Menghisap darah
tidak mencapai garis tanda 0,5
§Mengeluarkan
sebagian darah yang telah dihisap karena melewati garis tanda 0,5
§Kehilangan cairan
dari pipet, karena mengalir kembali kedalam botol yang berisi larutan Turk
§Tidak menghisap
larutan Turk tepat sampai garis 11
§Terjadi gelembung
udara didalam pipet pada waktu menghisap larutan Turk.
§Terbuang sedikit
cairan pipet pada waktu mengocok pipet atau pada waktu mencabut karet penghisap
dari pipet.
§Tidak mengocok
pipet segera setelah mengambil larutan Turk
§Tidak mengocok
pipet sebentar sebelum mengisi kamar hitung.
§Tidak membuang
beberapa tetes dari isi pipet sebelum mengisi kamar hitung.
§Ada gelembung
udara termasuk bersama dengan cairan.
§Kaca penutup
tergeser karena disentuh dengan lensa mikroskop
3.Pasca Analitik
§Salah menghitung
sel yang menyinggung garis garis batas.
V.
Alat dan Bahan
Alat :
ØHemocytometer
dengan pipet pengencer Thoma leukosit (skala untuk leukosit : 0,5-11), kamar
hitung ( Improved Neubauer ), kaca penutup dankaret penghisap.
ØSyringe
ØTabung Serologi
ØMikroskop
Bahan :
1.Larutan Turk
2.Darah dengan
antikoagulan EDTA
3.Tissue
4.Aquadest
VI.
Cara Kerja
1.Dihisap darah
kapiler, darah EDTA atau darah oksalat sampai tanda 0,5
2.Diapus kelebihan
darah diujung pipet
3.Dimasukkan ujung
pipet ke dalam larutan Turk dengan sudut 45º, tahan agar tetap ditanda 0,5.
Diisap larutan Turk hingga mencapai tanda 11. Jangan sampai ada gelembung
udara.
4.Ditutup ujung
pipet dengan ujung jari lalu lepaskan karet penghisap
5.Dikocok selama 15
– 30 detik
6.Diletakkan kamar
hitung dengan penutup terpasang secara horizontal diatas meja
7.dikocok pipet
selama 3 menit, jaga agar cairan tak terbuang dari pipet.
8.Dibuang semua
cairan di batang kapiler ( 3 – 4 tetes) dan cepat sentuhkan ujung pipet ke
kamar hitung dengan menyinggung pinggir kaca penutup dengan sudut 30º. Biarkan
kamar hitung terisi cairan dengan daya kapilaritas.
9.Dibiarkan 2-3
menit supaya leukosit mengendap dan sel-sel selain leukosit dilisiskan.
10.Digunakan lensa
obyektif mikroskop dengan perbesaran 10 kali, focus diarahkan ke garis-garis
bagi.
11.Dihitunglah
leukosit di empat bidang besar dari kiri atas ke kanan, ke bawah lalu ke kiri,
ke bawah lalu ke kanan dan seterusnya. Untuk sel-sel pada garis yang dihitung
adalah pada garis kiri dan atas (metose L atas) atau garis kiri dan bawah
(metode L bawah) dipilih salah satu saja.
12.Jumlah leukosit
per µl darah adalah : jumlah sel x 50
Tidak ada komentar:
Posting Komentar